Promosi Perpustakaan Sekolah

21.21

 sumber foto :  http://www.iolani.org/academics/library

Rizki Eliani
Ilmu Perpustakaan - UNDIP

1.      Promosi Perpustakaan Sekolah
Kedatangan pemustaka ke perpustakaan merupakan tolak ukur pemanfaatan dan keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat menunjukkan tampilan yang elegan, cantik, cerdas, menarik serta memberikan layanan yang ramah kepada pemustaka karena keberhasilan perpustakaan diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat keterpakaian koleksinya. Persoalannya bagaimana pemustaka mengetahui ketersediaan koleksi dan aktivitas perpustakaan yang diharapkan dapat membantu dalam perolehan informasi. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”; sehingga perpustakaan perlu memperkenalkan diri dengan segala aktivitasnya kepada pemustaka melalui promotion of library.
Promosi perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk siswa dan guru untuk berekreasi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Rangkaian kegiatan perpustakaan dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi, fasilitas, dan produk/layanan yang disediakan. Karena sarana yang sangat menunjang untuk kemajuan Pendidikan dalam Sekolah adalah Perpustakaan sekolah. Mulai dari sistem yang digunakan dalam perpustakaan tersebut sampai bagaimana media promisi perpustakaan tersebut. Sehingga media promosi dan tujuan dari perpustakaan dapat sejalan dengan kurikulum sekolah. Promosi dilakukan untuk meningkatkan minat para siswa baru dan lama yang agak jarang memanfaatkan pelayanan perpustakaan di sekolahannya. Bila promosi dijalankan dengan baik sesuai dengan programnya, maka perwujudan dari fungsi informatif  akan berjalan dengan baik, baik  di dalam maupun di luar sekolah. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran akan keberadaan perpustakaan, sampai kepada tindakan untuk memanfaatkannya.
Sumber Foto  : http://www.kingdown.wilts.sch.uk/the-library/

2.      Tujuan Promosi Perpustakaan Selolah

Menurut Jerome dan Andew tujuan dari promosi adalah untuk :
1.      Menarik perhatian, artinya berupaya agar produk yang ditawarkan dapat menimbulkan rasa;
2.      Ketertarikan pelanggan / seseorang;
3.      Menciptakan kesan, artinya bagaimana agar pemakai memiliki kesan yang baik terhadap produk kita;
4.      Membangkitkan minat, dengan tampilan yang menarik dan menimbulkan kesan yang baik maka akan dapat meningkatkan minat seseorang untuk mengetahui lebih lanjut serta mempergunakan, memanfaatkan produk yang telah ditawarkan;
5.      Memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan diharapkan muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.
Stanley menjelaskan bahwa tujuan promosi adalah untuk :
1.      Mempengaruhi pengetahuan;
2.      Mempengaruhi sikap dan perilaku;    
3.      Membujuk untuk menerima konsep;
4.      Pelayanan;
5.      Meperkenalkan ide / barang yang dipromosikan.
Tujuan utama promosi perpustakaan adalah untuk menyadarkan masyarakat pengguna tentang pentingnya perpustakaan bagi kehidupan, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Pada dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Yang dimaksudkan agar semua program dan kegiatan yang dilakukan untuk para siswa/pemakai diketahui secara utuh dan jelas oleh masyarakat. Selanjutnya mendapat respon atau tanggapan oleh  mereka. Bentuk respon tersebut diharapkan seperti yang diharapkan oleh pengelola perpustakaan. Dan pada akhirnya penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.




3.      Sasaran Promosi Perpustakaan Sekolah
Mempublikasikan atau memasyarakatkan dan sosialisasi perpustakaan sekolah mempunyai beberapa sasaran yaitu:
1.      Menginformasikan, atau mrmberitahukan supaya masyarakat sekolah tahu dan kenal;
2.      Mengingatka, agar masyarakat sekolah selalu ingat;
3.      Menarik perhatian, agar masyarakat sekolah tertarik kepada perpustakaan.

4.      Unsur – unsur Promosi  Perpustakaan Sekolah
Agar promosi perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu :
1.      Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web);
2.      Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan;
3.      Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi;
4.      Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan          perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi;
5.      Media/Chanel adalah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampaian promosi;
6.      Sarana/Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.


Hal lain yang harus diketahui untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsur-unsur promosi seperti di bawah ini :
- Attention/perhatian                                        - Action/tindakan
- Interest/ketertariakan                                    - Satisfy/kepusan
- Desire/keinginan
5.      Bentuk-Bentuk Promosi
Ada beberapa macam bentuk yang dapat dilakukan sebagai  sarana promosi perpustakaan sekolah, antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum tentang perpustakaan; informasi tentang koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk tentang  subyek tempat; informasi tentang jenis perpustakaan.
2.      Poster merupakan salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang yang lewat diseputar pemasangan poster. Poster yang dibuat dengan mencantumkan nama jasa, alamat, telepon, jam buka, jasa apa yang ada serta ditujukan untuk siapa saja.
3.      News Letter merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi singkat dan rinci tentang layanan, kegiatan, koleksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan memberi juga ilustrasi atau gambar yang menarik atau kuis-kuis.
4.      Pembatas Buku = bookmark  merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
5.      Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi-nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan).
6.      Pameran Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
7.      Pameran buku merupakan sarana penyampaian informasi kepada jumlah besar. Pameran hendaknya bersifat visual (disertakan foto jasa perpustakaan) dan pustakawan dapat memberikan jasa ditempat (nasihat informasi). Juga ada pameran koleksi buku atau koleksi yang bertepatan dengan perayaan (hari kemerdekaan misalnya) maupun tema tertentu.
8.      Ceramah merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang kondisi dan layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library. Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education.
9.      Seminar merupakan kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih lama serta lebih luas cakupannya. Dengan mengundang berbagai tokoh figure public, seperti pengarang atau penulis.
10.  Facebook, menjadi sarana pemberitaan informasi mengenai berita-berita terbaru di perpustakaan sekolah yang dapat dilakukan melalui internet, selain itu Facebook juga dapat berkomunikasi dengan berbagai orang di penjuru dunia, bahkan dengan teman lama dll.
11.  Mading, merupakan media promosi yang memberikan informasi kepada para siswa dengan memajang daftar bahan pustaka baru maupun dalam bentuk  resensi buku.
12.  Gantungan kunci,  merupakan media promosi yang memberikan cendera mata (kenang-kenangan) untuk para  siswa. Memang media ini sangat kurang sering digunakan untuk promosi perpustakaan pada umumnya.
13.  Radio sekolah, merupakan sarana promosi yang sangat komunikatif dimana para siswa dapat memberikan kritik dan saran untuk perpustakaan sekolah secara langsung melalui kartu request yang dapat diambil di perpustakaan maupun dengan telefon.
14.  Map khusus perpustakaan, dibuat untuk memberikan ciri khusus akan perpustakaan.
15.  Mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat sekolah, seperti lomba, bercerita/dongeng, penelusuran informasi, menulis artikel, abstrak, membuat resensi buku, melukis, mengarang tentang subjek-subjek tertentu yang sedang hangat (in) di sekolah, wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.

6.      Sarana Promosi
Di bawah ini ada beberapa kegiatan yang dapat dijadikan sarana promosi perpustakaan:
1.                 Menyelenggarakan berbagai pameran buku;
2.                 Membuat terbitan berisi informasi mengenai jam buka, jasa dan koleksi perpustakaan;
3.                 Mempersiapkan dan menyebarluaskan bermacam daftar sumber informasi dan pamflet yang berkaitan dengan proyek dan program perusahaan memberikan informasi tentang perpustakaan kepada semua karyawan;
4.                 Membentuk semacam kelompok “sahabat perpustakaan” bagi para karyawan;
5.                 Membuat rambu, tanda, marka yang efektif di dalam dan di luar perpustakaan.

7.  Bahan-bahan Promosi
1.      Koleksi Bahan Pustaka (buku, surat kabar, majalah, jurnal, kliping, bahan audio visual, e-book);
2.      Layanan (Layanan sirkulasi,layanan referens, layanan fotokopi, layanan internet, layanan kelas alternative);
3.      Fasilitas.

8. Strategi Promosi
1.      Membangun komunikasi dengan pemustaka

 Merupakan pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas dan bahan pustaka yang ada. Beberapa sikap dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dengan kemampuan memiliki wawasan yang luas, tingginya integritas dan kemampuan dalam berkomunikasi.

2.       Membangun kerjasama dengan pihak ketiga

Pada dasarnya tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan layanan berupa pemenuhan semua kebutuhan pemustaka. Oleh karena itu, perlu dibangun kerjasama terutama dalam layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari atau secara insidentil. Kerjasama dapat dilakukan dengan: instansi terkait (pendidikan, perpustakaan nasional/provinsi/kabupaten/kota, pemerintah, penerbit, toko buku) atau dengan lembaga/orang yang berkompeten dengan perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).

3.      Membuat program promosi

Yang meliputi: penetapan sasaran/prioritas; menentukan prosedur/tindakan serta menyusun rencana kerja. Adapun dalam pembuatan program promosi ini perlu menetapkan pendekatan yang dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak pribadi atau melalui penciptaan “suasana” (atmosphere), melalui publikasi atau pemberian reward.

4.      Menerbitkan Buku Pedoman Perpustakaan Sekolah
Buku Pedoman Perpustakaan yang dimaksud berisi informasi tentang kegiatan perpustakaan, jenis layanan, prosedur, koleksi, peraturan dan lain-lain yang berkaitan dengan aktivitas perpustakaan. Buku Pedoman Perpustakaan biasanya merupakan salah satu bab dari Buku Pedoman Sekolah yang bersangkutan, yang diterbitkan setiap tahun ajaran baru yang dibagikan kepada setiap siswa. Penerbitan buku pedoman tersebut dimaksudkan agar semua siswa pada umumnya dan khususnya siswa baru mengetahui esensi dan eksistensi perpustakaan sehingga timbul minatnya untuk berkunjung ke perpustakaan yang pada akhirnya diharapkan dapat memanfaatkan layanan perpustakaan.

5.      Kontak Perorangan
Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara
perpustakaan dengan pemakai. Promosi dengan kontak perorangan dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendekati kebutuhan, minat dan pribadi pemakai.

Bellardo dan Waldhart (1981) mengemukakan bahwa penelitian mengenai efektifitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang kepustakawanan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam hal menarik minat pemakai. Bahkan informasi dari mulut ke mulut ini ternyata lebih efektif dari pada pengiriman surat, brosur, pamflet, dan sejenisnya. Kontak perorangan sebagai salah satu teknik promosi yang dilaksanakan di perpustakaan sekolah adalah dalam bentuk ceramah mengenai pendidikan pemakai yang dilaksanakan pada tahun ajaran baru, melalui kegiatan orientasi pendidikan atau pengenalan sekolah yang menitik beratkan pada orientasi perpustakaan sekolah. Materi yang disampaikan berupa pengenalan mengenai tugas, fungsi dan peranan perpustakaan sekolah, peraturan, jenis layanan, koleksi, fasilitas, dan staf dengan sasaran agar siswa memahami bagaimana memanfaatkan perpustakaan.

6.      Menyebarkan brosur
Penyebaran brosur kepada pemakai dimaksudkan agar apa yang ada di perpustakaan sekolah diketahui oleh pemakai, sehingga dengan mengetahui keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan akan timbul minat untuk memanfaatkan sumberdaya perpustakaan. Brosur tersebut berisi tentang kegiatan perpustakaan termasuk kekayaan yang ada di dalamnya.

7.      Penataan Kondisi Fisik Perpustakaan (Atmospheric) Kotler (1975)
Mengartikan atmospheric sebagai perancangan lingkungan organisasi yang diperhitungkan sedemikian rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan/atau emosional kepada pasar target, sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli atau memanfaatkan produk atau jasa itu. Penataan lingkungan perpustakaan dalam hal ini mencakup penataan interior dan eksterior, termasuk di dalamnya fasilitas yang digunakan untuk menciptakan suasana yang kondusif sehingga pemakai yang datang ke perpustakaan merasa senang, tenang, dan nyaman. Untuk memberikan kegairahan sekaligus suasana yang segar, pada jam tertentu dialunkan musik-musik lembut yang tidak mengganggu bahkan disukai oleh pemakai padasaat belajar di perpustakaan.

8.      Melaksanakan Kegiatan Pendidikan Pemakai
Pendidikan pemakai adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pemakai dan calon pemakai agar mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan. Tujuan pendidikan pemakai adalah :

a)         Meningkatkan keterampilan pemakai agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri;
b)         Membekali pemakai dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasi dalam subyek tertentu;
c)         Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya dan layanan perpustakaan;
d)        Mempromosikan layanan perpustakaan;
e)         Menyiapkan pemakai agar dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan pemakai, biasanya menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu :
(1)      Orientasi perpustakaan, yaitu pendidikan pemakai untuk memperkenalkan perpustakaan secara umum kepada pemakai baru. Pendidikan ini meliputi wisata perpustakaan dan/atau peragaan dengan pustaka pandang dengar mengenai fasilitas dan layanan perpustakaan.
(2)      Pengajaran perpustakaan, yaitu mendidik pemakai agar dapat menggunakan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di tempat lain.



9.      Kendala dalam Kegiatan Promosi dan Upaya mengatasi kendalakendala dalam promosi perpustakaan sekolah
Kendala dalam kegiatan promosi perpustakaan sekolah meliputi:

1.      Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan.
2.      Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representatif.
3.      Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap tugas, fungsi, dan peranan  perpustakaan sekolah.

Upaya mengatasi kendalakendala dalam promosi perpustakaan sekolah dilakukan melalui kegiatan:
(1)      Meyakinkan pimpinan sekolah tentang essensi perpustakaan sekolah.
(2)      Meningkatkan citra yang positif tentang perpustakaan.
(3)      Menempatkan promosi perpustakaan sebagai salah satu prioritas program perpustakaan.

Oleh karena itulah maka strategi yang matang, terarah, cantik, cerdas, bermutu serta terus menerus harus dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan, sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat penggunanya. Oleh karena itu peribahasa “tak kenal maka tak sayang” dirubah dengan “semakin dikenal, semakin disayang dan semakin maju”.

10.  Petugas perpustakaan sebagai agen promosi
Sikap pustakawan secara langsung mempengaruhi citra perpustakaan. Jika petugas perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pemakai, secara tidak langsung ia telah melakukan promosi. 


BAB III
PENUTUP
Perpustakaan sekolah memiki peran penting dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai sarana penunjang pembelajaran, perpustakaan dituntut untuk berperan aktif dalam membantu para siswa , guru dan segenap warga sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Akhir-akhir ini banyak perpustakaan sekolah yang kurang optimal dalam penyelenggarakan fungsi dan perannya sebagai mana mestinya, oleh kerena itu publikasi sangatlah penting dalam keeksistensian sebuah perpustakaan. Karena publikasi merupakan sarana efektif untuk memperkenalkan, mengajak, dan menghimbau para warga sekolah untuk ikut ambil bagian dalam memanfaatkan perpustakaan agar fungsi perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan tujuan perpustakan pun terwujud demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.


Daftar Pustaka

Rusman. 1991. Perpustakaan Sekolah : Antara Fungsi, Problema dan Pemecahannya.
Media Pembinaan Pendidikan No.15 Juli 1991.
Sulistyo-Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zen, Zulfikar. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Seto Agung.
Jurnal Perpustakaan Sekolah , Tahun  1 - Nomor 1  -   April  2007 
Hari Santoso (2007).” Promosi Sebagai Media Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah “.http://www.demas.web.id/search/promosi+sebagai+media+pemberdayaan+perpustakaan+sekolah+edisi+tahun+
Yuni Yuven (2009). “Stategi Promosi Layanan Perpustakaan” .http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/
( 21 Mei 2010 )
 Kang Budhi. “Pemasaran Dan Promosi Perpustakaan” http://kangbudhi.wordpress.com/2007/10/18/pemasaran-dan-promosi-perpustakaan/
( 22 Mei 2010 )
Muhammad Jevi. “Brosur dan Gantungan Kunci Media Promosi Alternatif di SMA N 62 Jakarta http://undipku.wikispaces.com/file/view/HUMAS.pdf       
(21 Mei 2010 )
 “Pemasaran Dan Promosi Perpustakaan” http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/promosi-perpustakaan       
( 21 Mei 2010 )
( 22 Mei 2010 )

You Might Also Like

0 comments

Subscribe